Langsung ke konten utama

Motor Tua

Dulu saat awal datang dirumah dinas yang sekarang dan menemukan ada motor dinas lawas yang bentuk dan modelnya persis dengan motornya yang ditinggal di Balikpapan, terparkir di garasi depan kantor karena sudah rusak dan terlihat lama tidak difungsikan, langsung cari bengkel untuk mereparasinya. Lalu ketika para teknisi bengkel itu angkat tangan karena beberapa sparepartnya sudah tidak ada dipasaran, kini motor itu tetap teronggok di parkiran. Andai dijual pun, seharga besi tua rongsokan. Itupun harus melalui lelang karena inventaris negara. 

Jadi motor itu sekarang menjadi pajangan yang selalu membuka memori indah tentang motor lama yang harus dengan berat hati ditinggal di Balikpapan. Andai ongkos kirimnya tak lebih mahal dari harga motornya, mungkin motor itu sudah dibawanya. 

Motor legendaris itu, seusia dengan anak gadis pertamanya yang lahir di tahun 1997.
Kalau jam kantor 07.30 si empunya motor ini harus sudah on the road setidaknya pk. 06.30 atau selambat-lambatnya pk.06.45 meski jarak rumah kantor hanya 15 menitan.
Mengapa..?
Menjaga kalau mogok dijalan, karena tidak jarang tiba-tiba mesin mati. Maklum motor tua atau rantai lepas dan patah. Ada sajalah penyakitnya. 
Kalau hal itu terjadi, ada waktu buat menepikannya dipingir jalan lalu lanjut naik angkot.
Dijamin, meski ditaruh begitu saja tidak akan hilang.
Lagian siapa juga mau motor seperti itu selain Bestu, istilah di Balikpapan yang merupakan singkatan dari tukang besi tua. 

Motor itu pernah terpakir dengan angunnya di parkiran hotel bintang 4.
Tak jarang mengundang kekaguman, 
Motor siapa sih ini keren banget.  Tentu ini satire, karena aslinya dekil banget, bulukan. Dicuci atau tidak nggak jauh bedanya. 
Dan yang dikomentari, hanya tersenyum dengan manisnya. 

Di parkiran kantor atau diparkiran manapun paling gampang dicarinya. 
Selalu terlihat paling mencolok
Tidak ada duanya pokoknya apalagi berbilang. 

Duduk di jok belakang motor itu adalah moment yang luar biasa
Romantis
Kalah deh Dillan - Milea
Iyalah...kita kan pasangan halal. 
Apalagi kalau jalanan menanjak, seperti di sekitar Sport Center MT. Haryono atau tanjakan Mazda dekat pasar Buton Ringroad. 
Jalan motor itu menjadi super pelan dan semakin pelan
Yuhuuuui

Atau, kalau tangan terlepas dari pengangan karena benerin gamis agar tidak tersangkut rantai motor. 
Dibonceng motor ini, sudah sering banget kejadian beberapa gamis jadi korban menghitam terkena oli rantai. 
Segera tangannya mencari agar tanganku segera berpegangan lagi, 
khawatir jatuh karena joknya sempit banget.
Nggak selebar motor-motor sekarang

Apapunlah, pergi berdua dengan motor itu, adalah hal luar biasa. Membahagiakan pokoknya

Kini sudah setahun lebih berpisah dengan motor itu. 
Terpaksa berpisah
Semoga dia baik-baik saja


Dan belum jadi besi tua di tukang loak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Film Pendek Tilik : Antara Tradisi dan Literasi Digital

Sumber : IG ravacanafilm Beberapa hari ini mulai trending film pendek " Tilik ". Film yang sebernarnya sudah di produksi pada tahun 2018 ini sudah ditonton 1,8 juta kali, disukai oleh 144 ribu dan subscriber chanel ini langsung melonjak pernah hari ini menjadi 6,4 ribu. Film pendek garapan Ravacana bekerja sama dengan dinas kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta ini telah beberapa kali ikut festival diantaranya : Winner piala maya tahun 2018 sebagai film pendek terpilih Official selection Jogja -Netpac Asian festival 2018 Official selection word cinema Amsterdam 2019 Film ini mengunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantarnya dengan dilengkapi teks berbahasa Indonesia.  Dan salah satu daya tariknya adalah dialog -dialog berbahasa Jawa yang sangat akrab bagi masyarakat Jawa. Terlebih bagi orang Jawa yang merantau, tentu dialog dalam film ini sedikit mengobati kangen kampung halaman.  Setting tempat dan suasana yang kental dengan nuansa...

Bukan Anak Pantai

Dulu saat pertama kali main keluar rumah Melalui dua jalan besar Dan kedapatan main di tepi laut dekat rumah Enaknya panik, hingga keluar nasehat panjang Lalu emak sadar, apalagi jaman kecil si emak juga suka ngelayap di alam terbuka dari sawah, sungai  hingga hutan Udah Dek...bebas deh main dialam asal izin dulu mau kemana, sama siapa dan aman  Di saat terakhir tinggal di Balikpapan, hobby mancingnya tersalurkan tiap sore di kolam dekat komplek. Kemudian setelah tinggal di Nunukan Mancing ke sungai, ngubek kolam, nyari ikan di laut dan main bola jadi kegiatan tiap hari. Luka  Biasa Anak lelaki ini,  biasa dapat luka.  Begitu Abinya menyemangati tiap pulang membawa luka Hingga suatu hari, terpeleset di dermaga pasar ikan Tergores tiram Luka dan berdarah "Nggak apa kan Bun..? Serunya sambil menahan tangis.  "Iya, nggak apa asal rajin diobati. Anak laki-laki Dek...biasa itu," Bunda menguatkan hati mesk...

Sastra dan Pelajaran Favorit di Sekolah

Buku-buku sastra akan jadi bacaan di sekolah, demikian reaksi para pengiat literasi ketika membaca berita bahwa sastra akan masuk kurikulum. Dalam rangka mengimplementasikan kurikulum merdeka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong pemanfaatan sastra sebagai sumber belajar. Hal ini dikemukakan oleh Kepala Standar Badan Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Anindito Aditomo dalam peringatan Hari Buku Nasional 2024. Karya sastra akan menjadi salah satu sumber belajar yang diharapkan dapat meningkatkan minat baca, mendorong berpikir kritis, dan mengasah kreatifitas. Jadi kebayang kan novel-novel sastra jadi bacaan siswa di sekolah. Ikut senang dengar berita ini, meski tak luput dari kritik dan kekurangan sih. Baru-baru ini seorang Budayawan, Nirwan Dewanto membuat surat terbuka yang intinya keberatan dengan buku panduan sastra masuk kurikulum. Termasuk buku puisinya yang dijadikan rujukan, dan masuk daftar bacaan atau buku-buku yang direkomendasi...