Keajaiban Sepuluh Hari Terakhir
Ramadhan kita sudah masuk etape ketiga, sepuluh malam yang terakhir. Saatnya kita bersiap mengisinya lebih tekun lagi dalam beribadah, karena moment tidak tidak lama lagi. Hanya sepuluh hari bahkan bisa jadi kurang karena usia ramadhan itu 29 hari hanya apabila hilal tidak terlihat digenapkan menjadi 30 hari.
Dan tamu agung ini, akan segera pergi.
Alangkah indahnya, jika kita tidak dapat menyambutnya dengan baik diawal kedatangannya, saatnya kita memberi kesan yang mendalam saat akan berpisah dengannya. Kesan yang penuh makna dengan memanfaatkan setiap detiknya untuk kebaikan dan ibadah kepada Allah Ta'ala.
Agar perpisahan ini meninggalkan kesan yang dalam maka kini saatnya:
Kencangkan Ikat Pinggang
Mengencangkan ikat pinggang bermakna kita melakukan ibadah lebih keras lagi, lebih dari biasanya. Meninggalkan hal-hal yang menganggu ibadah kita. Mengurangi makan yang menyebabkan kekeyangan sehingga mudah ngantuk dan tidak maksimal dalam beribadah di malam hari.
Bahkan meninggalkan Nisa/perempuan /istri bagi suami karena disyaratkan dalam ikhtikaf.
Menghidupkan Malam
Sepuluh malam yang terakhir hendaknya lebih hidup dari malam-malam sebelumnya yang bisa diisi dengan
1.Begadang tapi bukan sembarang begadang. Begadang dengan tilawah, dzikir dan sholat malam
2 . I'tikaf adalah ibadah yg jelas dalam syariat tapi pelaksanaan/rukun nya tdk ada.
3. Membangunkan keluarga untuk beribadah bersama.
Malam Lailatul Qodr
Adalah malam yang spesial, merupakan bonus yg luar biasa bagi umat Nabi Muhammad. Hal ini karena umat Nabi Muhammad adalah umat akhir zaman yang rata-rata usianya jauh lebih pendek dibanding umat terdahulu yang berusia panjang ratusan tahun. Sehingga dalam hal beribadah pun lebih sedikit dibanding umat terdahulu. Sebagai umat yang akan dihisab pertama kali nanti, maka harus ada yang bisa menandingi umat terdahulu.
Maka bonus itu bernama malam Lailatul qodr yang istimewa dengan:
1.Keutamaan malam Lailatul qodr lebih baik dari 1000 bulan atau 83 tahun.
2. Malam di turunkan nya Al Qur'an
Turun dari lauful Mahufz ke Baitul Izza (langit dunia)
3. Malam penuh dengan keberkahan
4. Pada malam itu diputuskan perkara dengan penuh berkah. Ditentukan takdir seseorang dalam setahun itu.
5. Di ampunkan dosa
Mengapa Disebut Lailatul Qodr, karena:
1. Karena pada malam ini ditetapkan takdir kita.
2. Karena muliannya kedudukan malam tsb
3. Karena keutamaan yg sgt besar.
Ulama mengatakan malam lailatul Qodr biasa jatuh pada malam ke 27.
Tetapi Syekh. Utsaimi berpendapat bahwa malam lailatul Qodr itu tidak tentu kedatangannya, berubah-ubah selama malam di 10 hari terakhir. Bisa jadi di malam ke 21, 23 dan seterusnya pada malam-malam ganjil
Tidak ada ketentuan pasti.
Mengapa demikian? Karena ada hikmah yang luar biasa.
Hikmah Allah merahasiakannya adalah agar kita tetap berusaha menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan ibadah.
Para ulama mentarjih, malam Lailatul qodr itu berpindah-pindah dan tidak pada malam-malam tertentu saja. Ini menurut jumhur krn banyaknya hadist yang berbeda-beda.
Isyarat malam Lailatul Qodr
1. Dalam Shahih Muslim, subuhnya cahaya matahari terbit tapi tidak begitu panas. Muncul dengan perlahan, tidak langsung memancar dan tidak membuat silau.
2. Menurut Abdullah bin Abbas, suhu pada malam itu tidak panas dan tidak dingin. Matahari merah
3. Malam yang bercahaya, tidak panas dan tidak dingin dan tidak berbintang tapi cerah.
Doa Jika Mendapatkan Malam Lailatul qodr
Allahuma afuwun kariimu tuhibbul affa fafuana.
Siapa Yang Mendapatkannya
1. Yang menjumpainya , pendapat Ibnu Hajar Asqolani
2. Orang yang beribadah meski tidak tahu, pendapat jumhur ulama
Fiqh I'itikaf :
Menempati suatu tempat dalam waktu yg lama
Durasi waktu menurut teks hadist,
1. Idealnya: dari malam ke 21 terus menerus tidak pulang kecuali ada keperluan tertentu sampai malam takbiran.
2. Realnya : menurut kaidah fiqh apa yg tidak bisa dilakukan seluruhnya, lakukan semampunya. Dan menurut beberapa ulama fiqh.
Menurut, Syayyid Sabiq : satu jam bisa jadi sudah i'tikaf
Imam Syafii : durasi waktu i'tikaf minimal sehari.
Ulama yang lain :
Minimal berdiam diri dimasjid meski sesaat.
Hukum i'tikaf bagi wanita
Boleh asal aman tidak ada fitnah dan ada izin wali/suami
Tempat i'tikaf :
Jika di rumah saja/ musolla rumah
Imam syafii dan mayoritas ulama :
Tidak sah jika tidak di dalam masjid
Imam Abu Hanifah dan khaul qodim Imam Syafii :
Sah saja di musola rumahnya. Tempat rutin buat sholat.
Demikian seputar 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. Mari kita memberi kesan mendalam agar berpisah denganya tidak menjadi sesal yang tak berkesudahan.
Nunukan, 13 Mei 2020
Malam ke 21
Komentar
Posting Komentar