Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Perempuan Berwajah Oval

Perempuan dengan wajah oval itu melintas di hadapanku. Senyumnya mengembang serupa gula-gula, manis. Hatiku seketika berdesir, pantas saja. Raut wajah sempurna, bersih dengan mata bulannya yang bercahaya, alis yang tidak terlalu tebal juga tida tipis memagarinya, ditambah lentiknya bulu mata. Sempurna.  Aku berpaling setelahnya. Segera ku gapai gagang pintu menuju rumah, lalu masuk dan menutupnya erat. Dadaku kian gemuruh, hingga separuh energiku luruh. Tubuhku merosot hingga terduduk di lantai. Huh, pantas saja. Wanita itu begitu cantik, tak sebanding dengan diriku. Bahkan jauh sekali.  Sepanjang hidupku tak pernah satu pun yang mengatakan aku cantik, ya memang nggak cantik, meski tak pernah juga ada yang mengatakan jelek. Namun setiap aku berkaca, sungguh pantulan cermin itu bukan yang ku harapkan. Aku ingin wajahku putih bersih, namun cermin itu mengambarkan wajah kusam dan berbintik. Aku mengharapkan hidungku sedikit mancung, namun cermin itu menunjukan hidungku yang pesek. Aku ing

The Big Why Blogging Ala Tami

  The Big Why Blogging Ala Tami Assalamualaikum sahabat Bunda Tami  …. Bahagia bisa berada di kelas blogspedia coaching mbak Marita Ningtyas, itu seperti menemukan es kelapa di kala siang terik sehabis seharian beraktivitas di luar rumah. Terbayang kan segernya. Yup kelas ini seger banget, whatsapp grupnya aja nggak pernah sepi, ada materi - materi yang menarik juga tugas-tugas yang menantang. Maka ketika mendapat tugas membuat essay tentang big why ngeblog mata ini langsung berbinar, terlebih ketika tugas pemanasan kemarin meski sudah semangat empat lima mengerjakan sehari sebelum dateline tapi ternyata tidak terkirim akibat nggak teliti itu rasanya, antara kesel, nyesel dan sedih gitu. Dan sejak detik itu juga, langsung berdiri tegak dan berikrar " Aku harus mengerjakan tugas tepat waktu dan memastikan diserahkan serta terkirim ". Perkenalanku Dengan Blog Aku mengenal blog ini sejak tahun 2009, setelah mengikuti workshop multimedia yang diselenggarakan oleh sebuah pe

Suatu Sore Di Teras Rumah

Langkah Rum melambat ketika dari arah yang berlawanan dilihatnya Ari berjalan pelan dengan dua putrinya, Hilma si 6 tahun yang menggelendot manja pada lengan kanannya dan Hilwa batitanya dalam gendongan sebelah kiri. Seketika ada yang bergemuruh di dada Rum, detak jantungnya berpacu lebih cepat menimbulkan irama yang tak menentu. Ingin berbalik arah, namun itu sangatlah lucu. Belok mencari jalan lain pun tak mungkin. Ini jalan utama di komplek perumahan ini, empat rumah di depan yang artinya harus berpapasan dengan Ari dan anak-anak nya baru ada belokan blok pertama. Setelah blok pertama di kiri jalan itu baru ada belokan lagi blok kedua dan rumah Rum ada di blok kedua itu. Mau tak mau Rum harus tetap berjalan hingga berpapasan dengan Ari dan berdamai dengan hati yang berdebar tak karuan. Berkelebat lintasan pikirannya, saat berpapasan nanti. Menunduk saja pura - pura tak melihat, oh itu tak mungkin. Di jalan ini hanya ada mereka berdua ples dua anak kecil itu. Tersenyum tanpa kata ata

Bulan Purnama Penuh

Bulan penuh menghias langit malam ini, kunikmati dinginnya sisa-sisa hujan sore tadi di awal September tahun ini. Seperti September ceria yang tak sengaja ku dengan barusan. Ah semoga saja, harapku. Dan keputusan ini sudah bulat. Setelah sebulan lebih menimbang dan berpikir, tak lupa istikhoroh di malam- malam sunyiku, semakin menguatkan langkahku. Aku ingin membebaskan diri dari kesemuan ini.  Bahkan selarut ini, dia belum pulang, entah dimana malam-malamnya selalu dihabiskan. Terlebih setelah tinggal dirumah sendiri, dalam sepekan hanya tiga malam dia ada di rumah sebelum waktu sholat Isya datang.  Mungkin semuak itukah dia padaku, hingga bertemu muka pun sudah tak nyaman baginya. Lagian, salahku juga, mengapa harus bertahan sejauh ini. Setahun bukan waktu yang sedikit untuk bersama orang yang tak sedikitpun punya rasa cinta padaku. Bukan seperti cerita film atau novel benci jadi cinta. Semua sama sejak awal hingga hari ini, tak akan ada yang bisa dirubah.  Jarum jam s

Tiga Kelon (Kelas Online) Keren di Bulan Agustus

Sebagai orang yang punya bakat dominan input, yaitu : pengumpul, memiliki hasrat untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak. Senang mengumpulkan informasi (artikel, kutipan, buku, catatan dan lainnya) atau barang-barang seperti kartu bergambar, boneka, foto-foto. Memiliki pemikiran yang membuatnya mudah sekali menemukan banyak hal yang menarik baginya di dunia ini. Aku mudah sekali tertarik pada sesuatu, terutama belajar. Positif ya kan. Belajar lho ya, kan keren itu. Bisa banyak pengetahuan, informasi, skill dan knowledge.  Tapi nggak juga kali, negatifnya ada juga. Hiks malu... Kasih tahu nggak ya?  Iya deh, nyerah. Aku kasih tahu ya, negatifnya tuh di masa banyak tawaran belajar online gini, maunya belajar ini itu apa saja yang terlihat menarik. Nggak di masa pandemi ini saja, sebelum-sebelumnya juga. Pernah belajar online buat sabun beberapa kali tapi mentok gitu saja nggak ada tindak lanjut, terus belajar online deco sabun sampe beli kita mahal-mahal juga berakhir sama

Kala Mas Kamal Berangkat Ke Turki

Melepas anak ke luar negeri untuk melanjutkan belajar di masa pandemi begini, tidak mudah. Sejak dua hari lalu, hati dan pikiran tak bisa fokus, berkali menunggu khabar persiapan dan kejelasan bisa berangkat atau tidak. Karena pemeriksaan rapid test hanya boleh sehari sebelum keberangkatan dan jika reaktif bisa dipastikan gagal berangkat.  Padahal reaktif belum tentu positif covid dan sebaliknya.  Kali ini, emosi berasa terkuras. Tak seperti sang kakak yang berangkat setahun lalu, pada kondisi aman sentosa. Setelah libur lebaran ke Nunukan dan  berkumpul dengan keluarga, Abinya masih punya kesempatan mengantar hingga ke Jakarta. Itu pun adik bungsunya melo hingga tiga hari berlalu, jika ingat kakaknya yang akan pergi jauh dan tidak bisa pulang liburan, jatuh berderai air matanya.  Sementara kali ini, sejak pulang liburan lebaran tahun lalu, kemudian pindah asrama ke Jawa dan liburan per tiga bulannya dihabiskan di rumah Eyang di Jogja sedangkan liburan akhir tahun di rumah T

Film Pendek Tilik : Antara Tradisi dan Literasi Digital

Sumber : IG ravacanafilm Beberapa hari ini mulai trending film pendek " Tilik ". Film yang sebernarnya sudah di produksi pada tahun 2018 ini sudah ditonton 1,8 juta kali, disukai oleh 144 ribu dan subscriber chanel ini langsung melonjak pernah hari ini menjadi 6,4 ribu. Film pendek garapan Ravacana bekerja sama dengan dinas kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta ini telah beberapa kali ikut festival diantaranya : Winner piala maya tahun 2018 sebagai film pendek terpilih Official selection Jogja -Netpac Asian festival 2018 Official selection word cinema Amsterdam 2019 Film ini mengunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantarnya dengan dilengkapi teks berbahasa Indonesia.  Dan salah satu daya tariknya adalah dialog -dialog berbahasa Jawa yang sangat akrab bagi masyarakat Jawa. Terlebih bagi orang Jawa yang merantau, tentu dialog dalam film ini sedikit mengobati kangen kampung halaman.  Setting tempat dan suasana yang kental dengan nuansa pedesaan di Jawa. Jalan

Tahun Baru

  Hijrah . Kemarin saat membawakan materi urgensi waktu bagi muslimah, tak bisa untuk tidak terpaku pada hal berikut. Bahwa kelak di yaumil hisab ada 4 pertanyaan penting dan dua diantaranya terkait dengan waktu. 1. Untuk apa umur kita dihabiskan? 2. Untuk apa masa muda kita di gunakan? Dan jeng...jeng.... Tetiba ingat masa lalu, masa muda dulu Disaat usia sudah 40+ dan jelita atau jelang lima puluh tahun.  Inilah usia menentukan, apakah setelah 40 tahun menjadi lebih baik ataukah lebih buruk dari yang telah lalu Dengan demikian, usia 40 tahun memiliki kekhususan tersendiri.  Pada umumnya, usia 40 tahun adalah usia yang memiliki nilai lebih dan khusus.  Manusia yang paling sempurna akal dan pikirannya adalah apabila telah mencapai usia 40 tahun. Allah Ta’ala berfirman, “Sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat

Budaya

  Seri Budaya Negeri : Jodang Adakah yang tahu Jodang? Mungkin tak banyak, hanya seputaran masyarakat Jawa dan Madura mungkin. Bahkan aku pun hampir melupakannya seandainya tak ada postingan gambar benda ini di whatsApp grup sekolah menengahku.  Jodang adalah sebuah benda yang terbuat dari kayu jati, ukurannya bervariasi, umumnya punya panjang 1-1, 5 meter, lebar 30-50 cm dan tinggi sekitar 30-40 cm serta tinggi cuping disisi depan dan belakang sekitar 40-50 cm. Semua sisinya tertutup dan ada ruang di tengah yang digunakan untuk menyimpan barang. Terkadang jodang juga dihiasi dengan ukiran mulai dari yang sederhana hingga yang rumit.  Jodang digunakan untuk membawa hantaran pada semua acara lamaran atau perkawinan di Jawa atau Madura. Isinya bisa berupa nasi dengan segala lauk pauknya, kue-kue tradisonal seperti cucur, juadah, tape dan lainnya. Juga buah, kelapa atau hasil bumi seperi padi dan jagung.  Jika yang menyelengarakan acara orang berada, hantarannya bisa berpuluh-puluh jodang

Mainan Yang Kuwariskan

Permainan Tradisional, Cara Mewarisan Bermain Pada Anak-Anakku Gambar : boboonline Pas baca tema challenge pekan terakhir KLIP, "Mainan apa yang ku wariskan pada anak? " Auto mikir banget. Rentang waktu yang panjang dan tempat tinggal yang berpindah-pindah, menjadikanku selalu berpikir super minimalis. Tak ada barang yang tak fungsional yang tersisa. Selesai masa berlakunya, selesai juga penampakannya di rumah. Terlebih, dimasa anak-anak dulu aku hampir tak punya mainan. Satu-satunya mainan yang kupunya adalah boneka yang kuberi nama "Temon"  yang bersanding dengan "Temin" boneka adik perempuanku satu-satunya. Ya Allah, aku ingat banget ini, ya karena satu-satunya itu. Bapak - Ibuku yang seorang guru sekolah dasar, meski pegawai negeri namun penghasilan pas-pas buat hidup kami itu tak akan sanggup jika harus  membelikan mainan. Mempunyai satu-satunya boneka saja, itu sudah luar biasa. Kehidupan keluarga kami mulai membaik ketika lahir anak ke 3 dan ke 4. K