Part 7. Tegaknya Diagnosa Sekali lagi dokter Andi melihat gawainya. Meski berdebar layaknya menunggu putusan pengadilan, tapi aku sedikit tenang, setidaknya sakitku terdefinisikan. Bukan sakit karena sesuatu yang tak masuk akal. "Pak Tegar, sakit malaria, " ujar dokter Andi. "Serius Dok, hanya malaria bukan yang lain? " tanyaku hampir tak percaya. "Iya… dan ini diperkuat hasil pemeriksaan darah. Untung kemarin itu ada heli mampir sini jadi bisa nitip sampel darah ke kota. " "Tapi Dok… ? " Dokter yang ramah ini tersenyum semakin lebar. "Kenapa? Takut karena ada sesuatu? Nggak percaya hasil pemeriksaan medis? " Aku tersipu, beberapa hari di balai pengobatan ini membuat kami semakin akrab karena perasaan sesama pendatang. "Bukan, kok berat banget ya, saya merasa hampir koit, " ujarku seraya tertawa. "Memang, si Plasmodium yang berada pada stadium aseksual membuat inangnya tak berdaya. Beruntung cepat dibawa kesini kalau ngg