Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Tiga Kelon (Kelas Online) Keren di Bulan Agustus

Sebagai orang yang punya bakat dominan input, yaitu : pengumpul, memiliki hasrat untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak. Senang mengumpulkan informasi (artikel, kutipan, buku, catatan dan lainnya) atau barang-barang seperti kartu bergambar, boneka, foto-foto. Memiliki pemikiran yang membuatnya mudah sekali menemukan banyak hal yang menarik baginya di dunia ini. Aku mudah sekali tertarik pada sesuatu, terutama belajar. Positif ya kan. Belajar lho ya, kan keren itu. Bisa banyak pengetahuan, informasi, skill dan knowledge.  Tapi nggak juga kali, negatifnya ada juga. Hiks malu... Kasih tahu nggak ya?  Iya deh, nyerah. Aku kasih tahu ya, negatifnya tuh di masa banyak tawaran belajar online gini, maunya belajar ini itu apa saja yang terlihat menarik. Nggak di masa pandemi ini saja, sebelum-sebelumnya juga. Pernah belajar online buat sabun beberapa kali tapi mentok gitu saja nggak ada tindak lanjut, terus belajar online deco sabun sampe beli kita mahal-mahal juga berakhir sama

Kala Mas Kamal Berangkat Ke Turki

Melepas anak ke luar negeri untuk melanjutkan belajar di masa pandemi begini, tidak mudah. Sejak dua hari lalu, hati dan pikiran tak bisa fokus, berkali menunggu khabar persiapan dan kejelasan bisa berangkat atau tidak. Karena pemeriksaan rapid test hanya boleh sehari sebelum keberangkatan dan jika reaktif bisa dipastikan gagal berangkat.  Padahal reaktif belum tentu positif covid dan sebaliknya.  Kali ini, emosi berasa terkuras. Tak seperti sang kakak yang berangkat setahun lalu, pada kondisi aman sentosa. Setelah libur lebaran ke Nunukan dan  berkumpul dengan keluarga, Abinya masih punya kesempatan mengantar hingga ke Jakarta. Itu pun adik bungsunya melo hingga tiga hari berlalu, jika ingat kakaknya yang akan pergi jauh dan tidak bisa pulang liburan, jatuh berderai air matanya.  Sementara kali ini, sejak pulang liburan lebaran tahun lalu, kemudian pindah asrama ke Jawa dan liburan per tiga bulannya dihabiskan di rumah Eyang di Jogja sedangkan liburan akhir tahun di rumah T

Film Pendek Tilik : Antara Tradisi dan Literasi Digital

Sumber : IG ravacanafilm Beberapa hari ini mulai trending film pendek " Tilik ". Film yang sebernarnya sudah di produksi pada tahun 2018 ini sudah ditonton 1,8 juta kali, disukai oleh 144 ribu dan subscriber chanel ini langsung melonjak pernah hari ini menjadi 6,4 ribu. Film pendek garapan Ravacana bekerja sama dengan dinas kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta ini telah beberapa kali ikut festival diantaranya : Winner piala maya tahun 2018 sebagai film pendek terpilih Official selection Jogja -Netpac Asian festival 2018 Official selection word cinema Amsterdam 2019 Film ini mengunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantarnya dengan dilengkapi teks berbahasa Indonesia.  Dan salah satu daya tariknya adalah dialog -dialog berbahasa Jawa yang sangat akrab bagi masyarakat Jawa. Terlebih bagi orang Jawa yang merantau, tentu dialog dalam film ini sedikit mengobati kangen kampung halaman.  Setting tempat dan suasana yang kental dengan nuansa pedesaan di Jawa. Jalan

Tahun Baru

  Hijrah . Kemarin saat membawakan materi urgensi waktu bagi muslimah, tak bisa untuk tidak terpaku pada hal berikut. Bahwa kelak di yaumil hisab ada 4 pertanyaan penting dan dua diantaranya terkait dengan waktu. 1. Untuk apa umur kita dihabiskan? 2. Untuk apa masa muda kita di gunakan? Dan jeng...jeng.... Tetiba ingat masa lalu, masa muda dulu Disaat usia sudah 40+ dan jelita atau jelang lima puluh tahun.  Inilah usia menentukan, apakah setelah 40 tahun menjadi lebih baik ataukah lebih buruk dari yang telah lalu Dengan demikian, usia 40 tahun memiliki kekhususan tersendiri.  Pada umumnya, usia 40 tahun adalah usia yang memiliki nilai lebih dan khusus.  Manusia yang paling sempurna akal dan pikirannya adalah apabila telah mencapai usia 40 tahun. Allah Ta’ala berfirman, “Sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat

Budaya

  Seri Budaya Negeri : Jodang Adakah yang tahu Jodang? Mungkin tak banyak, hanya seputaran masyarakat Jawa dan Madura mungkin. Bahkan aku pun hampir melupakannya seandainya tak ada postingan gambar benda ini di whatsApp grup sekolah menengahku.  Jodang adalah sebuah benda yang terbuat dari kayu jati, ukurannya bervariasi, umumnya punya panjang 1-1, 5 meter, lebar 30-50 cm dan tinggi sekitar 30-40 cm serta tinggi cuping disisi depan dan belakang sekitar 40-50 cm. Semua sisinya tertutup dan ada ruang di tengah yang digunakan untuk menyimpan barang. Terkadang jodang juga dihiasi dengan ukiran mulai dari yang sederhana hingga yang rumit.  Jodang digunakan untuk membawa hantaran pada semua acara lamaran atau perkawinan di Jawa atau Madura. Isinya bisa berupa nasi dengan segala lauk pauknya, kue-kue tradisonal seperti cucur, juadah, tape dan lainnya. Juga buah, kelapa atau hasil bumi seperi padi dan jagung.  Jika yang menyelengarakan acara orang berada, hantarannya bisa berpuluh-puluh jodang