Langsung ke konten utama

Capaianku Di Tahun 2020, Amazing!


Hai,friend

Menjalani awal tahun dengan bahagia meski pandemi ini belum juga sirna. Yah apapun yang terjadi kita tetap harus bahagia, karena keresahan dan ketidakbahagiaan bisa mempengaruhi imunitas kita.

Sudah buat resolusi atau goal buat tahun ini? Aku sudah. Tapi sebelum bahas goal, aku mau mengevaluasi capaian tahun lalu biar tahu mana yang harus diperbaiki, lanjutkan, dan ditingkatkan di tahun ini.

Kesyukuran mendalam, bisa mengisi tahun kemarin dengan banyak hal yang bermanfaat, meski belum maksimal dan jauh dari kata produktif. Masih banyak waktu yang berlalu begitu saja. Baiklah, tak perlu meratapi kegagalan, saatnya kembangkan layar lagi agar bisa melaju menuju muara mimpi. Yuk fokus lagi.

Konsisten menulis bersama KLIP

Setelah telat daftar di tahun 2019, tahun 2020 aku berhasil masuk kelas Klip. Bahagia rasanya berada dalam lingkungan yang memberi warna kebaikan. Di bulan pertama semangatku membara hingga bisa mendapatkan badge outstanding karena bisa menyetor 30 tulisan dalam sebulan.

Memang tulisannya masih receh sih, kadang juga hanya status di media sosial sebaris dua baris doang. Tapi berawal dari sini, kemampuan menulis terus diasah. Yang awalnya 300 kata sudah ngos-ngosan hingga saat ini, 2000 kata pun bisa dijabanin.

Akhirnya lulus juga di kelas ini dengan 11 badge yang enam diantaranya berwarna kuning, dua biru dan satu hijau.

Menang lomba resensi buku karya sastrawan Kalimantan Timur

Dalam rangka bulan bahasa Kantor Bahasa Kalimantan Timur mengadakan serangkaian lomba, salah satunya lomba resensi karya sastra sastrawan Kalimantan Timur dan Utara. Dapat informasi lomba dari teman di komunitas literasi Abi Kaltim saat aku masih di Nunukan. Coba ajalah pikirku saat itu, dan ini pertama kalinya aku ikut lomba menulis.

Setelah berusaha mencari buku-buku karya sastra sastrawan Kalimantan Timur dan Utara, pilihanku jatuh pada karya Korrie Layun Rampan dengan novelnya Asap Api Awan. Alhamdulillah disaat resah bin galau harus packing karena mendadak suami harus mutasi, khabar gembira pengumuman pemenang keluar. Juara harapan II, lumayan lah buat orang yang baru pertama ikut lomba.

Cerpen Terbaik ke I, penulisan Antologi Cerpen Elfa Mediatama

Masuk kelas cerpen ini, sebenarnya pengen belajar membuat cerpen karena di kelas KLIP memilih ruang fiksi. Setelah materi yang disampaikan dengan apik oleh coach, langsung praktek menulis cerpen. Alhamdulillah masuk nominasi tulisan terbaik dan lolos juara ke 1. Antologi ini jadi buku kedua yang terbit di tahun ini setelah antologi puisi.

Lulus kelas bunda cekatan

Yea, setelah enam bulan berpetualang di hutan ilmu pengetahuan, mulai dari menjadi telur lalu ulat, kepompong dan akhirnya jadi kupu-kupu. Tantangan banget di kelas ini terutama saat menjadi kepompong dan harus konsisten cekatan di bidang tertentu. Saat itu memilih cekatan masak tiap hari dan tidak jajan di luar. Tapi ujiannya, luar biasa. Suplai air dari PDAM dihentikan hampir sebulan lebih karena kekeringan.

Apalagi pas tahap menjadi mentor dan mentee sekaligus, rasanya pengen menyerah karena merasa tak bisa memberikan apa-apa dan tak mendapat apa-apa. Syukur masih bisa bertahan hingga lulus.

Masuk kelas blogspedia

Tak disangka-sangka dan tak direncanakan nyemplung juga di kelas ini. Meski sebenarnya sudah lama pengen belajar blog, prioritas belajar yang ada di peta belajar, keinginan ini ditunda dulu hingga tahun ini. Berhubung murid sudah siap sebenarnya maka guru pun datang. Lagian kesempatan ini belum tentu terulang, makanya langsung cuuuuz daftar.

Setelah hampir tiga bulan bergumul dengan ilmu blogging tiap senin dan kamis disambung tugas - tugas yang harus diselesaikan tepat waktu agar tak terkena tendangan mar-mar alias dikeluarkan dari kelas akhirnya sampai juga di titik ini, lulus dan mendapat materi bonus. Satu kata untuk capaian ini, amazing! Selain belajar blogging dari nol, sampai bisa beli dan ganti domain sendiri, lalu sukses ganti template juga bisa mencicipi blooger coaching selama tiga hari di Growthing yang keren banget itu.

Punya blog baru

Berniat menjadi blogger profesional, maka aku pengen punya blog satu lagi yang sesuai standar seo. Maka mumpung baru memulai jadi sekalian saja membuat blog baru yang nanti akan dikelola dengan baik dan benar. Jadi blog baru ini bener-bener mulai dari nol dengan domain baru dan template baru. Seneng banget, akhirnya blog impianku terwujud.

Punya rumah sendiri di Samarinda

Tiba-tiba pindah dalam waktu singkat, jujur membuatku galau dan kalang kabut. Terlebih di tempat baru nggak dapat rumah dinas. Sebenarnya bisa sih dapat, tapi mengalah pada yang lain dulu. Akibatnya sempat pontang panting cari kontrakan. Alhamdulillah ada teman yang baik hati menawarkan rumahnya meski belum jadi dan butuh waktu tiga bulan untuk renovasi.

Syukurnya lagi, selama menunggu rumah jadi dapat kontrakan yang enak dan murah. Tawaran rumahnya juga menggunakan skema pembayaran yang ringan dan tanpa riba. Tak terasa kami bisa menyisihkan gaji hampir 100 juta selama sebulan untuk renovasi rumah. Sebentar lagi siap-siap pindah ke rumah baru.

Akhirnya

Sekali lagi syukur yang tak terhingga atas capaian tahun 2020 lalu yang luar biasa. Meski masih ada beberapa goal yang tak tercapai bahkan ada goal yang gagal dilaksanakan karena pandemi. So far capaian tahun ini bagiku luar biasa. Sekarang, setelah rencana baru disusun, bersiap mengisi tahun ini dengan lebih baik lagi. Semangat!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga, Tak Sekedar Ikatan Nasab

Gerimis kecil pagi itu tak menghalangiku duduk di boncengan motor pak suami. Meski di kota sedang tidak hujan deras, namun hujan di hulu sana, membuat Sungai Karangmumus meluap sehingga menyebabkan banjir sepanjang daerah aliran sungai itu. Titik terparah ada mulai dari depan Mall Lembuswana sampai Pasar Segiri. Setelah menerobos banjir dan mencari celah genangan yang tidak dalam pada gang-gang kecil sampai juga di kantor pak suami. Malam sebelum pak suami mengirim pesan bahwa pagi ini akan pergi dinas ke Balikpapan. Bak pucuk dicita ulam tiba, langsung aku menyatakan ingin ikut. Bagiku, ke Balikpapan adalah pulang kampung yang sebenarnya. Karena ada banyak " keluarga " di sana. Mengapa ada tanda petik pada kata keluarga? Mau tahu cerita selanjutnya? Oke, dilanjut ya. Keluarga seperti bukan keluarga Jadi sejak pandemi melanda negeri ini, ada dua kota yang begitu kurindukan. Pertama: Bojonegoro Di kota ini aku dilahirkan dan ibuku berada seorang diri tanpa anak kandung di sisi

Sekilas Tentang Sapardi Djoko Damono

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu." Ada yang ingat puisi karya siapakah ini? Sapardi Djoko Damono. Iya tepat sekali. Petikan puisi di atas adalah salah satu bait puisi yang romantis dan sangat terkenal, bahkan sering dikutip untuk undangan pernikahan, kalender, poster, dan banyak lagi.  Sastrawan yang produktif menghasilkan karya ini, sering mendapatkan penghargaan atas karyanya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Anugrah Habibie Award XVIII tahun 2016 pada bidang kebudayaan mengukuhkan namanya sebagai sastrawan terdepan masa kini. Pada tahun 2003, mendapat penghargaan Achmad Bakrie sementara Anugrah SEA Write Award yang telah lebih dahulu diraihnya. Biodata Sapardi Nama : Sapardi Djoko Damono Tempat tanggal lahir : Solo, 20 Maret 1940 Pekerjaan : Sastrawan, Guru Besar Tanggal Meninggal : 19 Juli 2020 Istri : Wardiningsih Anak : Rasti Suryandani dan Rizki Hendriko  Sekilas tentang kehi

Sastra dan Pelajaran Favorit di Sekolah

Buku-buku sastra akan jadi bacaan di sekolah, demikian reaksi para pengiat literasi ketika membaca berita bahwa sastra akan masuk kurikulum. Dalam rangka mengimplementasikan kurikulum merdeka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong pemanfaatan sastra sebagai sumber belajar. Hal ini dikemukakan oleh Kepala Standar Badan Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Anindito Aditomo dalam peringatan Hari Buku Nasional 2024. Karya sastra akan menjadi salah satu sumber belajar yang diharapkan dapat meningkatkan minat baca, mendorong berpikir kritis, dan mengasah kreatifitas. Jadi kebayang kan novel-novel sastra jadi bacaan siswa di sekolah. Ikut senang dengar berita ini, meski tak luput dari kritik dan kekurangan sih. Baru-baru ini seorang Budayawan, Nirwan Dewanto membuat surat terbuka yang intinya keberatan dengan buku panduan sastra masuk kurikulum. Termasuk buku puisinya yang dijadikan rujukan, dan masuk daftar bacaan atau buku-buku yang direkomendasi