Langkah Rum melambat ketika dari arah yang berlawanan dilihatnya Ari berjalan pelan dengan dua putrinya, Hilma si 6 tahun yang menggelendot manja pada lengan kanannya dan Hilwa batitanya dalam gendongan sebelah kiri. Seketika ada yang bergemuruh di dada Rum, detak jantungnya berpacu lebih cepat menimbulkan irama yang tak menentu. Ingin berbalik arah, namun itu sangatlah lucu. Belok mencari jalan lain pun tak mungkin. Ini jalan utama di komplek perumahan ini, empat rumah di depan yang artinya harus berpapasan dengan Ari dan anak-anak nya baru ada belokan blok pertama. Setelah blok pertama di kiri jalan itu baru ada belokan lagi blok kedua dan rumah Rum ada di blok kedua itu. Mau tak mau Rum harus tetap berjalan hingga berpapasan dengan Ari dan berdamai dengan hati yang berdebar tak karuan. Berkelebat lintasan pikirannya, saat berpapasan nanti. Menunduk saja pura - pura tak melihat, oh itu tak mungkin. Di jalan ini hanya ada mereka berdua ples dua anak kecil itu. Tersenyum tanpa kata ata